Indonesian National Shipowner’s Association (INSA) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas), pada Kamis (6/10/2022), bertempat di hotel Holiday Inn Express, Bali.
Rakernas tersebut resmi dibuka oleh Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto.
Hadir sekitar 95 peserta dari berbagai DPC INSA di seluruh Indonesia, juga penasihat INSA (Soenarto), Sekum INSA Budhi Halim, serta pengurus DPP INSA lainnya seperti Darmansyah Tanamas, Nova Y. Mugijanto, Capt. Otto, dan Capt. Witono.
Dalam sambutannya mengatakan, sesuai dengan AD/ART INSA bahwa agenda Rakernas ini merupakan agenda penting dalam roda organisasi. “Dalam rakernas akan ada diskusi panel, penyampaian pokok pikiran dari DPC INSA, dan saya ucapkan terima kasih atas kehadiran temen-temen dari DPC INSA seluruh Indonesia,” kata Carmelita.

Carmelita juga menyampaikan bahwa dunia telah berubah cepat seiring dengan perkembangan internet. Disrupsi telah terjadi pada seluruh lini bisnis, dari sektor jasa hingga manufaktur. “Mau nggak mau, suka nggak suka perubahan yang serba cepat ini harus kita ikuti, jika kita tak ingin tergilas, maka sektor pelayaran nasional harus bisa adaptif dalam menjalankan bisnisnya,” ujarnya.
Meme (panggilannya) mengatakan, kita tau dua tahunan pelayaran juga terkenal krisis akibat pandemi covid-19, dan bisnis tak lagi seperti sebelum pandemi. Akibatnya, Covid telah mendorong pelaku usaha pelayaran untuk bisa bertransformasi ke era digital.
“Ditengah paksaan bertransformasi, kita juga dihadapkan pada situasi ketidakpastian yang tinggi, karena kondisi krisis energi, pangan dan finansial sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina yang juga berdampak pada inflasi beberapa negara di dunia,” ujarnya lagi.

Carmelita mengungkapkan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini hanya 3,2%, sementara hasil studi bank dunia menyebutkan pertumbuhan ekonomi 2023 dihantui oleh resesi, khususnya pada negara berkembang.
“Di dalam negeri, katanya, meski ekonomi tumbuh positif mencapai 5,44 persen pada kuartal II 2022, namun presiden Jokowi, Pak Menko Marinvest Luhut Panjaitan, dan Bu Menkeu Sri Mulyani meminta seluruh pihak untuk waspada karena adanya resesi ekonomi global di tahun depan,” jelasnya
Carmelita mengemukakan, negara berkembang di 2045 akan menjadi poros perdagangan dan investasi dunia dengan pertumbuhan 6 persen per tahun. Indonesia, ucapnya, diperkirakan akan menjadi negara berpendapatan tinggi dan PDB terbesar ke-5 di dunia pada 2045 dengan pertumbuhan ekonomi 5,7% tahun ini.
Kata Meme, pemerintah telah menyusun target dan strategi untuk menyongsong indonesia emas di 2045. Sektor maritim digadang-gadang akan menjadi kekuatan ekonomi nasional di masa depan. “Sumbangan sektor maritim mencapai 12,5% pada 2045 atau naik hampir dua kali lipat dari 2015.
Menurut Carmelita, fokus pengembangan sektor maritim masa depan terbagi atas 3 yakni, pembangunan konektivitas laut yang efisien dan efektif, industrialisasi perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing, serta pariwisata bahari yang inklusif.
Artinya, ungkap Meme, ekosistem salam ketiga kegiatan tadi akan juga ikut menggeliat bertumbuh bersama dengan catatan, kebijakan dan dukungan seluruh stakeholders berjalan beriringan dalam mendorong upaya pertumbuhan sektor maritim.

Jadi, kata Carmelita, dari gambaran tersebut, apa yang bisa pelaku usaha pelayaran nasional lakukan. “Saya kira tak ada cara lain selain tetap bersikap hati-hati, namun juga tetap harus berani mengambil peluang yang sudah pasti, sembari terus mengawal segala kebijakan terkait pelayaran yang berdampak terhadap bisnis dan usaha pelayaran nasional kita, sekaligus memastikan semua untuk sama-sama menjaga agar sektor pelayaran tetap kondusif,” tegasnya.
Carmelita berharap tantangan-tantangan itu bisa terjawab dalam Rakernas kali ini. “Kita bisa identifikasi persoalannya dan memecahkannya. Karena itu sumbangsih pemikiran bapak ibu semua sangat berguna bagi jalannya roda organisasi INSA di masa depan,” katanya.
Sebelumnya Darmansyah Tanamas (ketua panitia) mengatakan, Rakernas kali ini mengambil tema ‘Bersama Membangun Pelayaran Nasional yang Berdaya Saing’.
Dalam rakernas juga diisi diskusi panel mengenai outlook pelayaran 2023 sektor Offshore, sektor barge, maupun soal regulasi pelayaran. Saat berita ini ditulis, acara diskusi panel yang menampilkan Nara sumber Capt. Otto Caloh, Nova Y. Mugijanto, Buddy Rakhmadi, dan Indra Yuli, dengan moderator Budhi Halim (semua pengurus DPP INSA) masih berlangsung. (***)