Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, diwakili kepala bidang angkutan jalan Dinas Perhubungan Pemprov. Jateng Heribertus Slamet Widodo, resmi membuka musyawarah wilayah (Muswil) ke-5 ALFI/ILFA Jateng dan DI Yogjakarta, bertempat di hotel Grand Candi, Semarang, Kamis (16/3/2023).
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Slamet Widodo, didampingi Kepala KSOP Tanjung Emas Herwanto, pembina ALFI Putut Sutopo, Kadin Jateng Soraya, Plt. Alfi Jateng Suprapto, Wakutum DPP ALFI Hari Sutanto, Ketua APBMI Jateng Romulo S, dan Delly Setiyono (panitia).
Dalam sambutannya Gubernur Ganjar mengapresiasi positif terhadap acara Muswil ALFI Jateng dan DIY. Paling tidak, forum ini bisa sebagai sarana evaluasi, untuk membahas perkembangan dan problem usaha logistik maupun Forwarder, demo kemajuan organisasi ini di Jateng.

“Kita berharap dalam Muswil ini akan bisa menemukan ketua yang benar-benar bisa membawa organisasi ini lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.
Sebelumnya, kepala KSOP Tanjung Emas Herwanto mengatakan bahwa tema yang diusung pada Muswil ALFI kali ini sangat bagus yakni ‘’Membangun kinerja logistic yang tangguh di era digital guna mendukung pemulihan ekonomi Jawa Tengah & Diy’’.
“Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus selalu tercipta kolaborasi dan koordinasi yaitu bagaimana semua pihak yang berkepentingan dapat saling kerjasama dan saling menghormati dan membangun alfi/ilfa lebih meningkat lagi,” ujarnya.
Selain itu, ungkapnya, integritas untuk menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan terus berinovasi dalam organisasi alfi/ilfa dan menjadi bagian dalam pengembangan pelabuhan tanjung emas menjadi lebih baik dari apa yang telah dicapai sekarang.

Pada kesempatan ini, Herwanto berharap kepada seluruh pemangku kepentingan agar tetap berfikir terbuka, dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan dunia kepelabuhan dan teknologi penunjangnya agar semua pihak selalu siap untuk menghadapi perubahan, perkembangan yang terjadi di era digitalisasi.
“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada pengurus jajaran DPW ALFI/ILFA Jawa tengah & DIY yang telah berkoordinasi serta menjalin hubungan baik sehingga membuat pelabuhan Tanjung Emas ini benar-benar menjadi emas dan pesat,” katanya.
Sementara itu, Hari Sutanto, wakil ketua umum DPP ALFI menyampaikan bahwa sesuai AD ART, Muswil adalah perangkat organisasi yang harus dilaksanakan setiap lima tahun sekali oleh DPW ALFI/ILFA untuk menetapkan kebijakan ALFI Wilayah, menyusun program kerja menetapkan Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja, membahas dan mensahkan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Wilayah dan memilih serta memberhentikan Dewan Pengurus Wilayah.

Hari juga mengatakan, untuk membangun kinerja logistik, ALFI/ILFA Jateng (bersama pemangku kepentingan lainnya) diharapkan dapat membangun ekosistem logistik di Jateng yang lebih efektif, efisien dan produktif dengan memperhatikan faktor penggerak utamanya, yaitu Komoditi, Regulasi, Infrastruktur, Teknologi Informasi & Komunikasi, Penyedia jasa logistik; dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurut Hari, bisnis logistik dan rantai pasok tidak mengenal batas waktu dan wilayah, sehingga dituntut memiliki SDM yang inovatif, kreatif, dinamis dan kolaboratif untuk mencapai kesuksesan bisnis.
“ALFI/ILFA Jateng merupakan salah satu DPW yang berhasil dalam mengembangkan kualitas SDM-nya, baik melalui Pendidikan di ALFI Institute maupun melakukan uji kompetensi profesi melalui LSP Logistik Insan Prima,” ungkapnya.
Selain itu membuka pola pikir pebisnis juga penting, agar kita dapat menyesuaikan dengan perkembangan bisnis di tingkat nasional maupun global.
Bisnis logistik dan rantai pasok tidak hanya berkutat di Pelabuhan atau bandara, tetapi kegiatan ekonomi dari hulu hingga hilir.
Hari pun mengingatkan bahwa permasalahan global yang terjadi saat ini telah mengganggu rantai pasok (supply chain) global, yang juga menganggu rantai pasok di Indonesia, sehingga mengakibatkan langkanya container, ruang kapal terbatas dan tarif kapal melonjak tinggi.

“Hiper Inflasi di banyak negara dan naiknya suku bunga bank sentral di AS dan negara lainnya, termasuk Indonesia. Kita patut bersyukur perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,3% tahun lalu dengan inflasi relative rendah, yaitu 5,51% pada tahun 2022,” ujarnya.
Perekonomian Jateng
Waketum DPP ALFI ini mengatakan, data BPS PDRB Jateng hingga Semester III tahun 2022 mencapai Rp. 396,6 triliun. Dengan asumsi bahwa biaya logistik saat ini mencapai sekitar 23,5%, maka nilai binis Logistik di Jateng pada tahun lalu mencapai sekitar Rp. 93,2 triliun.
Pada periode yang sama tahun 2022, realisasi penanaman modal di Jateng mencapai Rp 44,99 triliun. Data Ini menunjukkan bahwa Jateng menjadi potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi Jateng mencapai 5,24% tahun 2022, ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional (5,01%).
“Investasi yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Jateng merupakan peluang yang sangat besar bagi anggota ALFI di Jateng. Pertanyaannya, sudahkah pelaku logistik di Jateng bisa memanfaatkan peluang bisnis tersebut sebaik-baiknya?,” katanya.
Kegiatan ini, dihadiri oleh pengurus ALFI di seluruh Indonesia, antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Jawa Barat, dan sebagainnya. (**)