Ciwandan Banten sekarang menjadi pelabuhan curah terbesar di Indonesia. 90% dari total kegiatan di pelabuhan ini didominasi oleh curah, masing-masing 80% curah kering, 10% curah cair, 5% general cargo, dan 5% lagi bag cargo.
“Kegiatan disini 60%-nya ocean going, sisanya domestic. Draft di pelabuhan ini juga dalam -16 meter dapat disandari kapal-kapal post panama,” kata General Manager Pelindo Ciwandan Chiefy Adi K, kepada Ocean Week, di Kantornya Rabu (15/3).
Menurut Chiefy yang sejak Senin (13/3) dilantik sebagai Dirut PT IKT menggantikan Armen Amir, kapal-kapal Ocean Going yang ke Ciwandan ada yang bongkar raw sugar, klinker, soyabin dan sebagainya.
“Seperti sekarang sedang bongkar 75 ribu ton raw sugar dari kapal Kavo Yeraki,” ungkapnya.
Ocean Week yang kemudian melihat bongkaran barang di kapal Kavo, memperoleh informasi bahwa dengan jumlah tonase sebesar itu, bongkar komoditi itu baru akan selesai sekitar 5-7 hari kedepan.
Selain kapal Kavo, ada juga Theresa Jilin yang juga tengah membongkar gandum di dermaga 5C, tepat berseberangan dengan kapal Kavo Yeraki.
Tak jauh dari kedua kapal itu, sedang sandar dan membongkar semen adalah kapal BJS I di dermaga 3, sedangkan di dermaga 7 ada satu tongkang yang sedang memuat besi pipa.
Chiefy yang didampingi Miftah Fajrisal (Humas Pelindo Ciwandan) menambahkan bahwa perseroan berencana membangun dermaga tambahan sepanjang 400 meter di tahun 2017 ini.
“Kita juga sedang mengkonblok disekitar dermaga 7, agar truk-truk yang muat muatannya tidak terperosok disiti karena jalannya becek,” katanya. (***)