Raksasa pelayaran asal Hongkong, Orient Overseas Container Line (OOCL), anak perusahaan Orient Overseas International Limited (OOIL) mengumumkan penurunan total pendapatan pada kuartal ketiga tahun ini (30/9/2023) sebesar 65,1 persen menjadi US$1,75 miliar, dibandingkan dengan kuartal yang sama periode pada tahun 2022.
Pemilik kapal yang dikendalikan Cosco Group mengatakan pendapatan rata-rata keseluruhan per TEU turun 67,3 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.
Hal ini, meskipun terjadi peningkatan volume di rute perdagangan utama timur-barat dalam periode tiga bulan, yang melawan tren pasar yang lemah dan menunjukkan kinerja musim puncak yang sangat solid di koridor trans-pasifik menuju timur.
Total pengangkatan trans-pasifik pada kuartal ketiga berjumlah 477.425 TEU, meningkat 13,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total produksi dalam tiga bulan hingga akhir September meningkat sebesar 6,7 persen menjadi 1,87 juta TEU dari 1,75 juta TEU tahun lalu.
Kapasitas yang dapat dimuat meningkat sebesar 13,6 persen. Faktor muatan keseluruhan adalah 5,1 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Perusahaan mencatat, selama sembilan bulan pertama tahun 2023, pendapatan rata-rata per TEU turun 62,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan total pendapatan turun 61,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total pengangkatan meningkat sebesar 1,5 persen dan kapasitas muatan meningkat sebesar 7,6 persen. Faktor muatan keseluruhan adalah 4,8 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Layanan Baru
OOCL menyatakan juga telah meluncurkan layanan baru China Kamboja Thailand (CCT1 & CCT2) yang akan semakin memperkuat jaringan layanan Intra-Asia dengan menghubungkan Tiongkok, Kamboja, dan Thailand.
“CCT1 dan CCT2 akan meningkatkan jangkauan jaringan kami di kawasan ini dan memberikan opsi pengiriman yang kompetitif dan andal kepada pelanggan. CCT1 dan CCT2 akan secara langsung menghubungkan beberapa pelabuhan antara Thailand, Tiongkok, Vietnam, dan Kamboja untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” jelas pihak OOCL dalam sebuah pernyataan.
CCT1 memiliki rotasi pelabuhan Bangkok (PAT), Bangkok (Suksawat), Laem Chabang, Ho Chi Minh, Ningbo, Shanghai, Laem Chabang dan kembali ke Bangkok (PAT).
Sedangkan rotasi pelabuhan CCT2 adalah Bangkok (PAT), Laem Chabang, Ningbo, Shanghai, Shekou, Sihanoukville dan Bangkok (PAT).
Pelayaran pertama CCT1 dan CCT2 dimulai dari Bangkok masing-masing pada tanggal 5 dan 4 November lalu. (**/scn)