PT Pelindo Cirebon perlu mengantisipasi antrean bongkar muat batubara yang saat ini melonjak lebih 100%, karena dermaga yang digunakan hanya satu untuk melayani tiga tongkang ukuran 300 feet.
“Sekarang ini bongkar batubara dari tongkang lebih sering ngantre. APalagi waktu libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, sekitar 15 kapal menunggu giliran sandar,” kata Ketua DPC INSA Cirebon Adhe Purnama kepada Ocean Week per telpon, Rabu (11/1).
Menurut Ade, satud dermaga yang disiapkan PT Pelindo Cirebon untuk kegiatan tersebut dirasa sangat kurang. Sebab, rata-rata dalam setiap Minggu sekitar 15 tongkang masuk ke pelabuhan Muara Jati ini untuk membongkar muatannya.
“Kalau setiap tongkang muatannya sekitar 7000 ton dan dibongkar dalam waktu 2,5 hari selesai, itu kalau truckingnya juga tersedia. Sebab, sekarang truck agak kurang karena sejak bongkar batubara di pelabuhan Cirebon distop, banyak dilarikan ke Marunda Jakarta Utara. Sekarang belum 100% truck kembali ke Cirebon,” ujarnya lagi.
Ade juga mengungkapkan bahwa sekarang masyarakat di sekitar pelabuhan Cirebon juga sudah tidak lagi complain. “Mereka sudah diakomodir melalui KSOP,” ucapnya.
Kata Ade, di pelabuhan ini selain kegiatan batubara, ada pula kapal CPO dan lainnya.
Sementara itu, General Manager PT Pelindo Cirebon Solikhin yang dihubungi per telpon untuk diminta komentarnya akan masalah tersebut, tidak tersambung. (ow)