Layanan angkutan laut Ro-Ro Bitung (Sulawesi Utara Indonesia) – Davao (Filipina) resmi diluncurkan pada Minggu (30/4) kemarin, setelah sebelumnya Menhub kedua negara menandatangani kerjasama service untuk rute tersebut.
Diharapkan adanya layanan Ro-Ro Davao – Bitung ini dapat memberikan peluang dan bisnis baru bagi masyarakat di kedua wilayah tersebut.
Langkah peresmian RoRo ini sangat tepat, sebab dapat meningkatkan perdagangan kedua negara lebih dari 30%. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kesempatan peluncuran perdana bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan, ini menjadi tonggak penting karena pelayaran baru ini akan mengurangi waktu tempuh pengangkutan barang dan orang, dari lima pekan menjadi 2,5 hari saja.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Duterte atas komitmen luar biasa dalam mewujudkan rute pelayaran ini. Semoga layanan transportasi laut ini, rute pengiriman ini menjadi simbol persahabatan dan kemitraan antara kedua bangsa,” kata Presiden Jokowi.
Dibukanya rute Davao-Bitung, menurut Jokowi, menunjukkan kepedulian Presiden Duterte terhadap wilayah daerahnya yang terletak jauh dari ibukota Filipina Manila.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, layanan pelayaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam memajukan sub kawasan. Baik dari aspek konektivitas, perdagangan hingga people to people contact antara Indonesia-Filipina maupun ASEAN.
“Saat ini pelayanan Ro-Ro baru menghubungkan Indonesia dan Filipina. Kedepan akan dikembangkan sehingga menghubungkan wilayah dari negara ASEAN lain,” ujar Menhub Budi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, konektivitas merupakan bentuk kerjasama yang konkrit bagi negara-negara anggota Brunei Indonesi Malaysia Phillipines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
“Peluncuran Ro-Ro Davao – General Santos – Bitung merupakan implementasi konkrit kerja sama BIMP – EAGA,” kata Retno. (**)