Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro mengatakan, pemerintah kota Batam bersama Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah mengembangkan Batam menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia.
Untuk mendukung itu, beberapa proyek pembangunan akan dilaukan. Selain itu, pengembangan pelabuhan Batu Ampar juga ditargetkan. “Pengembangan pelabuhan ini membutuhkan dana senilai Rp2 triliun. Kami akan tenderkan dalam waktu dekat. Nanti kerjasama dengan perusahaan asing, perusahaan dalam negeri melalui skema PPP (Public Privat Partnership), semester II lah karena mesti bikin feasibility study-nya dulu, ajak konsultan,” kata Hatanto di Istana Negara, Jakarta.
Menurut dia, pengembangan pelabuhan ini, akan dilakukan reklamasi seluas 20 hektar. “Pengembangan ini akan dilakukan bersama pihak swasta sehingga tak membebankan anggaran pemerintah. Itu untuk reklamasi 20 hektar, untuk container yard, gedung, pemasangan crane, perawatan sama IT,” ujarnya.
Selain pelabuhan, BP Batam juga tengah fokus untuk menyelesaikan persoalan lahan pada 248 titik yang tidak digunakan pada kawasan tersebut, padahal mereka sudah dapat ijin. (***)