Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA) mengeluhkan penerapan Auto Collection di pelabuhan Panjang dan Tanjung Priok yang dinilainya memberatkan. Mengingat sistem pendebetan otomatis tersebut tak ada kompromi, jika uang kurang, maka sebelum disetor layanan tak bisa dilakukan.
“Makanya modal harus banyak. Karena misalnya, kami ada kegiatan kapal masuk yang kami estimasi habis Rp 75 juta, maka kami mesti sudah ada uang yang dititipkan ke Pelindo sebesar Rp 75 juta plus 10%, kalau kurang dari nilai itu ya nggak akan dilayani,” keluh Yusuf Kohar, penasihat DPW ISAA Lampung kepada Ocean Week, di Cilegon, Kamis malam (16/2/2023).
Karena, ujar mantan Wakil Walikota Lampung ini, sistem pendebetan otomatis itu sangat memberatkan. Kalau uang kurang, layanan pasti tak bisa, otomatis biaya makin besar, karena pasti terkena demurage, dan sebagainya.
Hal yang sama juga diungkapkan pengurus ISAA Lampung lainnya. “Kalau kami ada kegiatan kapal, maka uang yang kami titip di Pelindo mesti sesuai dengan jumlah pembayaran-pembayaran. Dan jika ada kapal lagi yang kami tangani yang masuk, namun uang di Pelindo kurang, maka kapal tak akan dilayani. Kami harus menyetor lagi uang sesuai dengan estimasi biaya, plus 10%. Itu yang cukup berat bagi kami,” ujarnya tak berani disebut namanya dengan alasan tak enak sama Pelindo.
Keluhan sama pun terlontar dari salah satu pengurus ISAA di pelabuhan Priok. “Meski sistem pendebetan otomatis itu bagus, namun kami cukup berat dibuatnya, karena kami harus punya modal besar. Jika dalam satu bulan ada lima kapal misalnya yang kami tangani, dan setiap kapalnya menghabiskan biaya rata-rata Rp 100 juta, maka kami mesti siapkan dana paling tidak Rp 750 jutaan. Padahal tagihan kami baru dibayar paling cepat satu bulan,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa auto Collection ini sudah diterapkan di pelabuhan Tanjung Priok, untuk kapal asing maupun domestik dari April 2015 silam.
Jadi, begitu sistem tersebut diberlakukan, tidak ada pembayaran secara fisik tetapi langsung di debet di rekening yang sudah di kerjasamakan dengan sistem auto collection Pelabuhan Tanjung Priok,
Masalah auto collection ini, bakal menjadi bahasan dalam Rakernas ISAA, Jumat ini (17/2) di Anyer Cilegon, Banten yang rencananya akan dibuka oleh Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha.
ISAA berharap, Pelindo dapat mempertimbangkan untuk tak ‘saklek’, agar pelayaran keagenan dapat sedikit bernafas. (**)