Para pengusaha di pelabuhan Tanjung Priok berharap buffer area yang berada di lokasi ex. Inggom bisa segera dioperasikan, supaya kemacetan yang sering terjadi di pelabuhan dan di sekitarnya dapat teratasi.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Widiyanto mengungkapkan bahwa buffer area menjadi salah satu kunci untuk bisa mengurai kemacetan di Tanjung Priok (pelabuhan).
“Sayangnya kok sampai saat ini belum juga dioperasikan. Kemarin (Kamis, 23/5) rapat di kantor OP salah satunya membahas itu, cuma Aptrindo sebagai organisasi truk kok ngga diikut sertakan, padahal yang dibahas soal macet,” kata Widiyanto kepada Ocean Week, di Jakarta, Jumat siang.
Widiyanto minta agar institusi berwenang tegas terhadap truk-truk yang tak punya kepentingan parkir di sembarang tempat di lapangan terminal.
“Mestinya yang boleh parkir di area parkir terminal adalah mereka yang dokumennya sudah ready, jadi sewaktu akan ambil kontainer udah nggak ada masalah lagi,” ungkapnya.
Menurut Widiyanto, buffer area bisa dijadikan parkir oleh truk-truk yang dokumennya sudah selesai dan tinggal menunggu panggilan dari terminal untuk ambil dan angkut petikemas di terminal.
Kalau tidak ada kebijakan yang tegas, Widiyanto pesimis kemacetan di Priok tak bisa diatasi.
Untuk diketahui, macet sering sekali menjadi pemandangan di pelabuhan dan sekitar Priok.
Masalah ini sudah sering dibahas di tingkat institusi terkait di Tanjung Priok, namun sampai sekarang belum ditemukan solusinya. (**)