Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyatakan pelaku usaha di kepelabuhanan, logistik, maupun pelayaran mau tidak mau mesti mengikuti perkembangan teknologi industri 4.0 kalau tidak mau ketinggalan dengan teknologi.
“Industri 4.0, mau nggak mau semua pihak harus mengikuti perkembangan teknologi kalau nggak mau ketinggalan,” katanya menjawab pertanyaan Ocean Week, di Jakarta Utara, Kamis (14/2).
Pendapat Menhub Budi Karya juga dibenarkan Asmari Heri Prayitno, DIrektur Pelayaran Samudera Indonesia. “Memang digitalisasi industri 4.0 sudah tak bisa dihindari jika tak akan ketinggalan dengan negara-negara maju, karena semua sudah dengan teknologi canggih,” ujarnya kepada Ocean Week, di Kantornya.
Asmari melihat bahwa pemerintah (Kemenhub) juga sudah memasuki era itu, misalnya dengan inaportnet sistem, DO Online, begitu pula dengan operator pelabuhan (Pelindo) sudah pula banyak menggunakan sistem digitalisasi pada layanannya.
Cuma, kata pengamat maritim dari ITS Surabaya, Saut Gurning, untuk teknologi canggih seperti industri 4.0, ada pula yang perlu diantisipasi. “Misalnya apakah server base data bisa kuat menyimpan begitu banyaknya data yang menggunakan sistem teknologi itu,” ungkap Saut Gurning, di Jakarta, Jumat (15/2).
Saut membenarkan jika Indonesia tidak juga mengikuti perkembangan teknologi digital, dipastikan akan ketinggalan dengan yang lain.
Saut menambahkan, bahwa yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bagaimana jika lampu mati, karena pasti akan terganggu, dan itu dapat berdampak pada semua layanan operasional. (***)