Presiden Komisaris PT PP (Persero) Andi Gani Nena Wea, pada Senin lalu (13/11) meninjau langsung pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1-2.
Pembangunan tahap 1-2 pelabuhan yang berlokasi di Subang Jawa Barat tersebut mulai dilakukan. Diperkirakan proyek ini selesai pada tahun 2025 mendatang.
Pembangunan tahap 1-2 tersebut meliputi Paket 6 dengan lingkup pekerjaan pembangunan tambahan Dermaga Kontainer dengan panjang 419 meter, reklamasi untuk pembangunan terminal Kontainer seluas 27 hektar, serta pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan hingga kedalaman -14 meter.
Diharapkan setelah proyek paket 6 selesai, kapasitas terminal peti kemas menjadi total 2 juta TEUs dan alur pelayaran dapat dilalui kapal-kapal petikemas raksasa dengan ukuran 61.000 DWT yang dapat mengangkut hingga 4.600 TEUs.
Menurut Andi, pengerjaan Pelabuhan Patimban Paket 6 dilakukan oleh PT PP divisi infra 2.
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dengan nilai anggaran Rp 5,48 triliun, sudah dimulai sejak 5 Januari 2023.
“Proyek ini diperkirakan akan selesai pada 4 November 2025. Progres sejauh ini sudah mencapai 18,1 persen dari rencana 15,5 persen (ahead 2,6 persen), lebih cepat dari target yang ditetapkan,” kata Andi dalam keterangannya, Selasa (14/11).
Dengan demikian, ungkapnya, pembangunan konstruksi Pelabuhan Patimban Paket 6 akan dilakukan selama 2,8 tahun atau 34 bulan.
Andi meminta kepada seluruh pekerja proyek untuk menjaga kualitas pekerjaan dengan baik serta menjaga keselamatan kerja.
Andi juga mengatakan bahwa pekerjaan Paket 6 ini akan melengkapi pekerjaan pada tahap sebelumnya yang telah terbangun dermaga kontainer sepanjang 421 meter, reklamasi terminal kontainer seluas 13 hektar, dan pengerukan alur pelayaran hingga kedalaman -10 meter.
“Ketika pengerjaan Paket 6 rampung, total panjang dermaga kontainer yang terbangun mencapai 840 meter, luas area container terminal mencapai 40 hektar, dan alur pelayaran mencapai kedalaman -14 meter,” ujarnya.
Akses Tol
Sementara itu, jalan tol akses ke Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat direncakan mulai digarap pada tahun 2024.
PT Hutama Karya (Persero) dipercayai pemerintah untuk membangun jalan tol tersebut.
Proyek ini masuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai Rp882,6 miliar.
EVP Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo mengatakan, Hutama Karya secara spesifik mengerjakan paket 3 STA. 28+000 sampai STA.33+500) dengan panjang mencapai 5,5 km.
“Pengerjaannya akan dimulai pada awal tahun 2024 dengan waktu pelaksanaan selama 700 hari kalender,” katanya melalui keterangan pers, Selasa (14/11). (**)