Kegiatan di pelabuhan Panjang Lampung terhambat akibat demo ratusan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang menuntut hak-haknya kepada manajemen koperasi sebagai pengelola buruh pelabuhan tersebut.
Misalnya minta ketua koperasi mundur, juga menuntut agar menyelesaikan tunggakan BPJS, menyelesaikan sertifikat perumahan buruh, dan menaikkan upah TKBM.
Akibat demo tersebut, banyak pelayaran yang terdampak. Delay sudah pasti, bongkar muat barang yang diangkut juga terganggu. Sebab, demo itu tepat berada di depan pelabuhan Panjang, berakibat jalan akses keluar masuk pelabuhan tertutup.
Sunarno dari pelayaran Tresnamuda Sejati membenarkan jika demo telah mengakibatkan kegiatan kapal nya terlambat. “Saya diinfo dari orang Tresnamuda disini (Panjang) menginfokan sehubungan kegiatan kapal di Panjang terhenti total. Kapal sandar hanya menunggu yang tidak ada kepastian dari kemarin siang hingga pagi ini, Infonya jam 08.00 akan dilanjutkan demo kembali maka akan tambah jauh jika tidak ada pencerahan menuju keinginan Tkbm,” ujar Nano (panggilannya) kepada Ocean Week, Kamis pagi (16/12).
Nano juga menginfokan dari tanggal 15/12 jam 22.30 wib sampai pagi ini 16/12 jam 06.00 wib, kegiatan kapal MV.TMS Glory terhenti total menunggu kepastian dari team TKBM Panjang.
“Pembahasan sedang disampaikan ke GM Pelindo II Panjang, INSA Lampung, TPK Panjang dan Team TKBM Panjang guna mencari solusi untuk mengatasi hal ini,” ungkap Nano.
Adi Sugiri, GM Pelindo regional 2 Panjang mengakui jika akibat demo TKBM, kegiatan sempat terdampak, karena akses jalan dari dan ke pelabuhan tertutup.
Namun, sekarang sudah mulai kembali lancar. “Sempat terganggu karena jalan dari dan pelabuhan tertutup demo TKBM,” ujar Adi saat dikonfirmasi Ocean Week, Kamis pagi.
Sementara itu, Henri Ginting, Kepala KSOP Panjang yang ditanya melalui WA telepon nya mengenai hal itu, hingga berita ini ditulis belum memberi jawaban.
Seperti diketahui, ratusan buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) Pelabuhan Panjang, menggeruduk Kantor Koperasi TKBM Pelabuhan Panjang di Jalan Yos Sudarso Bandar Lampung, baru-baru ini.
Akibat demo tersebut jalanan di depan pelabuhan Panjang macet total.
Koordinator Aksi Anif Januardi mengatakan, jika pihaknya menyatakan mosi tidak percaya terhadap pengurus koperasi dan struktur lainnya. Hal ini menyusul sejumlah hak-hak pekerja yang sudah lama tidak dipenuhi oleh Koperasi TKBM Pelabuhan Panjang.
“Kami masih dipotong untuk iuran BPJS Ketenagakerjaan, bahkan yang belum bekerja saja sudah dipotong. Bahkan status BPJS Ketenagakerjaan menunggak sejak tahun 2017 senilai Rp7 miliar,” kata Anif Januardi.
Sementara itu, Ketua Koperasi TKBM Pelabuhan Panjang, Agus Sujatma mengatakan mengenai persoalan tunggakan BPJS terhitung dari Desember 2017 sampai dengan sekarang, tunggakan BPJS Ketenagakerjaan itu senilai Rp 5,4 miliar.
Namun tunggakan tersebut merupakan warisan dari kepemimpinan sebelumnya yakni Saini Nurjaya. (***)