Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto menagih janji keseriusan PT Pelindo untuk memfungsikan Muara Sabak sebagai pelabuhan pendamping Talangduku Muarajambi.
Bupati menilai jika Pelindo dalam hal ini hanya memberi harapan palsu, serta mengulur-ulur waktu.
Kalau ini terus berlarut, Bupati Romi akan berkirim surat kepada Presiden Jokowi supaya persoalan pelabuhan Muara Sabak segera selesai.
Menurut Romi, pada 21 Juli 2021 laku, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan supaya pelabuhan Muara Sabak bisa segera diefektifkan. “Kami sudah sampaikan ke Pak Luhut (Menko Marves) saat rapat koordinasi pembangunan Provinsi Jambi,” ujarnya.
Dan secara lisan, ungkap Romi, masalah inipun sudah dipaparkan ke Jubir Kementerian BUMN Arya Sinulingga ketika melakukan kunjungan ke Tanjung Jabung Timur.
Romi mempertanyakan kenapa Pelindo tak serius, apa lagi alasannya. Apakah karena akses jalan. “Kalau soal akses jalan saat ini sudah sangat layak. Jadi apa lagi alasannya,” ucapnya.
Padahal jika dari segi posisi pelabuhan, Muara Sabak jauh lebih strategis dibandingkan pelabuhan Talangduku.
“Dari segi apapun sebenarnya pelabuhan Muarasabak jauh lebih baik untuk dunia usaha, upaya kita agar pelabuhan Muarasabak difungsikan selalu berakhir janji palsu,” kata Romi Hariyanto kepada wartawan, di Muarasabak.
Romi menyampaikan kalau dirinya pun sudah berkoordinasi langsung dengan KSOP dan beberapa kali berkoordinasi langsung dengan Pelindo II. “Tapi ya itu hanya janji-janji palsu,” sindirnya.
Pada tahun 2021, Romi sempat menawarkan konsep berbagi kegiatan antara Muara Sabak dengan pelabuhan Talang Duku. Misalnya, sejumlah komoditas ekspor tetap melalui Talangduku, sebaliknya untuk beberapa komoditas pertanian, ekspornya lewat Muarasabak.
Untuk diketahui bahwa dari hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama PT Deserco Development Service dan Japan International Cooperation Agency (JICA) pada 2014, Pelabuhan Muarasabak Jambi disebut sebagai satu dari tujuh pelabuhan sungai di Indonesia yang memiliki prospek sangat menguntungkan.
Pelabuhan yang memiliki luas areal mencapai 189 Ha, cukup layak untuk dijadikan pelabuhan utama.
Pelabuhan Muara Sabak dapat dilalui kapal barang dengan kapasitas 14.000 GT dengan panjang rata-rata 152 m dan muatan sekitar 10.000 ton.
Tapi, meski sudah dapat melayani aktivitas bongkar muat, namun sampai sekarang jarang pelaku usaha memanfaatkan pelabuhan Muara Sabak.
Karena itu, Romi mengaku kecewa dengan janji-janji manis Pelindo.
Pelabuhan Muara Sabak jauh lebih efisien dibandingkan Talangduku, karena jaraknya yang begitu dekat dengan ambang luar, jarak tempuh dari pelabuhan ini juga hanya sepersepuluh jarak tempuh ambang luar ke Talangduku.
Tapi kenapa Pelindo sepertinya enggan mengefektifkan Muara Sabak.
“Padahal Pemkab Tanjabtim siap support apapun kebutuhan Pelindo terkait pemanfaatan Pelabuhan Muarsabak, sepanjang itu kewenangan kita,” tegasnya. (***)