Semua trailer yang berkegiatan di terminal petikemas pelabuhan Tanjung Emas Semarang wajib terdaftar pada master data trailer untuk mendapatkan Radio frekwensi Identification (RFID TAG) yang diberikan secara gratis dan wajib dipasang pada unit head trailer.
Hal ini ditegaskan oleh CEO sub regional 3 Jawa Tengah, I Putu Sukadana, kepada Ocean Week, Sabtu (29/1), di Semarang.
Dan ini, TPKS melalui CEO Sub Regional Jawa Tengah juga telah menerbitkan surat edaran Nomor : SE.0015/PJ.02.01/RJTH-2021 tanggal 18 September 2021 tentang Penggunaan RFID TAG pada trailer eksternal saat berkegiatan di lingkungan kerja TPKS.
“RFID ini terhubung dengan perangkat sistem otomasi yang nantinya juga akan dikembangkan sistem pemindai wajah terhadap pengemudi trailer,” ujarnya lagi.
Menurut Putu, dalam surat edaran tersebut juga mengatur salah satu persyaratan untuk mendaftarkan pada master data trailer harus dilampirkan surat pernyataan tidak akan meminjamkan dan atau memperjualbelikan RFID TAG yang diberikan kepada pihak lain.
“Dengan pemberlakuan ini TPKS akan melarang trailer eksternal yang tidak terdaftar dalam master data dan belum memiliki RFID TAG untuk beroperasi di lingkungan kerja TPKS,” ungkapnya.
Putu juga menyatakan bahwa manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Persero) akan terus mengembangkan sistem ini untuk di implementasikan kepada seluruh trailer / truck angkutan darat yang beroperasi keluar masuk di lingkungan kerja PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Sementara itu, Supriyono, Ketua Aptrindo Tanjung Emas Semarang mengatakan, pelayanan RFID di Semarang sangat diakomodir oleh TPKS tanpa adanya biaya apapun. “Namun jika ada oknum-oknum diluar pelabuhan yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi, itu pihak dari luar,” ujarnya.
Supriyono menambahkan jika Aptrindo sudah berkoordinasi dengan TPKS guna dilakukan pendataan ulang truk yang beroperasi di lingkungan pelabuhan Tanjung emas Semarang.
“Kami sangat mendukung dengan rencana TPKS untuk sistem pemindai wajah pengemudi truk, supaya tak bisa disalah gunakan,” ujar Supriyono.
Menurut Supriyono, ada sekitar 2500 truk yang aktif berkegiatan di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dan yang non petikemas sekitar 500 kendaraan. (***)