Bisnis pelayaran sector offshore masih belum membaik. Bahkan di wilayah Kalimantan Timur (Samarinda), puluhan perusahaan pelayaran bidang offshore sudah merumahkan pekerjanya, karena kapal-kapalnya menganggur tidak memperoleh order.
“Ini yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Mestinya Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan dan para pelaku usaha sector offshore duduk bareng untuk mencari solusi bagaimana ini,” kata salah satu pengusaha pelayarkan offshore Capt. Zaenal Hasibuan kepada Ocean Week, di Kantor DPP INSA Tanah Abang, Jakarta, Kamis (9/2).
Menurut dia, sekitar 70 % kapal pendukung kegiatan lepas pantai di wilayah Kalimantan Timur tak ada kegiatan, akibatnya banyak perusahaan pelayaran yang hampir ‘gulung tikar’. Meski, pada belakangan ini sudah terlihat geliatnya yang disebabkan mulai mengalir adanya permintaan pasar, tetapi masih belum sebagus beberapa tahun lalu.
“Alhamdulillah sekarang kapal-kapal yang ada pada kami hanya dua yang nggak jalan,” ujarnya. Pengusaha yang aktif di kepengurusan DPP INSA ini juga menceritakan bagaimana batu bara di wilayah Kaltim mulai kembali bangkit. Meski hanya sedikit peningkatannya, dan belum kembali seperti tiga tahun lalu, namun sudah mulai terasa ada rutinitas kegiatan.
Zaenal juga mengatakan, Kaltim merupakan propinsi yang memiliki sumber kekayaan alam melimpah. “Batu bara, minyak, kelapa sawit, dan lainnya melimpah disini. Mestinya, dengan potensi komoditi ini, pelayaran sebagai alat angkut hasil komoditi tersebut dapat tumbuh membaik, tetapi ini justru sebaliknya. Ini karena akibat pasar dunia juga melesu, sehingga antara supply dan demand tak seimbang,” ungkapnya.
Lagi pula, pebisnis pelayaran domestic juga diberatkan dengan tingginya bunga perbankan nasional, sehingga pelayaran ‘merah putih’ masih sulit dapat bersaing dengan pelayaran asing yang bunga bangnya relative lebih rendah.
“Sekali lagi ini mesti menjadi perhatian pemerintah Jokowi-JK, agar program kemaritimannya bisa berjalan sesuai harapan semua kalangan,” tutur Zaenal yang sekaligus membagi cerita akan keinginannya soal penggunaan life jacket yang benar untuk diterapkan di kapal. (***)