Sebanyak 44 perusahaan telah menerima sertifikat Authorized Economic Operator (AEO) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Mereka antara lain PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Nestle Indonesia, PT LG Electronic Indonesia, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper.
“Layanan prioritas bagi pemegang sertifikat AEO berkontribusi terhadap penurunan dwell time atau waktu inap barang hingga 30 persen di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal itu bisa terjadi lantaran barang ekspor impor 44 perusahaan tersebut memiliki jalur khusus,” kata Direktur Teknis Kepabeanan Oza Olavia dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (21/2).
Dengan sertifikat itu, perusahaan mendapat layanan prioritas tinggi dari Bea Cukai dalam hal ekspor dan impor. Lantaran prioritas tinggi itu, ungkap Oza Olavia, perusahaan pemegang sertifikat AEO kerap disebut sebagai perusahaan berstatus “ningrat”. Namun sertifikasi AEO tidak hanya diberikan kepada eksportir atau importir saja, tetapi juga untuk perusahaan yang terkait dengan rantai pasok. Misalnya, perusahaan pengurusan jasa kepabeanan, pengusaha tempat penimbunan sementara, dan pengusaha tempat penimbunan berikat, maupun pengangkut.
Menurut Oza, pemberian sertifikasi AEO kepada perusahaan oleh Bea Cukai tidaklah mudah. Setidaknya ada 13 syarat harus dipenuhi perusahaan untuk mendapatkan status “ningrat” tersebut. Antara lain, kepatuhan dalam hal bea cukai, persyaratan pasokan rantai logistik, keamanan data keuangan, keamanan IT, standar pendidikan terkait rantai pasokan, dan standar penanganan kebakaran atau kecelakaan.
Seperti diketahui bahwa sejak 2015 lalu, Ditjen Bea Cukai sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah negara seperti China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, hingga Belanda, untuk memberikan perlakukan prioritas bagi perusahaan yang sudah mendapat sertifikasi AEO dari Indonesia.
Namun jumlah perusahaan pemegang sertifikat AEO Indonesia terbilang kalah jauh dari Amerika Serikat dan China. Sebab kedua negara tesebut sudah mengeluarkan sertifikat AEO kepada ribuan perusahaan. (***)