Arus kapal, arus kontainer dan arus penumpang melalui pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Persero) Regional 2 sepanjang tahun 2023 menunjukkan Kinerja Positif.
Hal itu disampaikan Regional Head 2, Drajat Sulistyo dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (12/1).
“Sepanjang Tahun 2023 Pelindo Regional 2 mencatat adanya kenaikan pada kinerja operasional berupa arus kapal, arus petikemas, dan arus penumpang. Untuk realisasi arus kapal sepanjang tahun 2023 sebanyak 53 Ribu Unit atau meningkat sebesar 2,47% dibandingkan dengan total di tahun 2022 sebanyak 52 Ribu Unit. Sedangkan dalam GT untuk arus kapal mencapai 300 Juta GT atau meningkat 6.52% dibandingkan dengan total di tahun 2022 sebesar 280 Juta GT, hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kunjungan kapal di beberapa cabang Pelabuhan di wilayah Regional 2 di antaranya Cabang Panjang, Banten, Palembang, dan Tanjung Priok,” ungkapnya.
Sementara kinerja arus petikemas, kata Drajat, sepanjang tahun 2023 di Regional 2 sebanyak 5,8 Juta Box atau tumbuh 0,64% dari total di tahun 2022 yang hanya berjumlah 5,7 Juta Box, dengan total 8 Juta TEUs atau tumbuh 1,27% dari total di tahun 2022 sebesar 7 Juta TEUs. “Kenaikan arus petikemas ini dikarenakan meningkatnya jumlah pengiriman petikemas dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Indonesia Bagian Timur,” kata Drajat.
Sementara itu, untuk arus penumpang menunjukkan peningkatan 23.03% pada tahun 2023 dengan jumlah 1 Juta penumpang dibandingkan dengan tahun lalu 2022 yang hanya berjumlah 800 Ribu penumpang. Meningkatnya kinerja operasional ini merupakan hasil dari transformasi Pelindo pasca merger. Dimana peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.
“Bagi Pelindo, upaya mempersingkat port stay kapal di pelabuhan akan memberikan dampak kepada bertambahnya efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan operasional dan juga hal ini akan memberikan manfaat kepada pelanggan untuk mendapatkan opportunity bisnis yang lebih besar lagi,” jelas Drajat.
Pelindo 3
Sementara itu, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 mencatat kinerja arus kapal di pelabuhan yang dikelola hingga Desember 2023, sebanyak 103.097 unit dengan jumlah 394.765.197 GT atau tercapai 115 persen secara tahunan (y-o-y).
Regional Head 3 Pelindo Ardhy Wahyu Basuki dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, mengatakan untuk kinerja arus nonterminal, tercatat sebanyak 53,47 juta ton/m3 mencapai 100 persen (yoy) dan khusus untuk arus penumpang, naik cukup signifikan sebanyak 4,67 juta orang atau tercapai 123 persen (yoy).
Sementara, untuk arus petikemas tercatat tercapai sebanyak 4,58 juta box atau 103 persen (yoy) dengan jumlah 5,77 juta TEUs atau 103 persen (yoy).
“Ada banyak faktor yang membuat capaian kami cukup positif tahun ini salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi pasca pandemi, kami optimisttis capaian ini akan bertahan hingga akhir tahun ini,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengonfirmasi akan menerima kunjungan sebanyak 107 unit kapal pesiar dengan membawa 172.750 wisatawan yang dijadwalkan singgah di wilayah Indonesia Timur sepanjang 2024.
Ardhy memprediksi, hingga akhir 2024, totalnya bisa mencapai sebanyak 172 unit kapal pesiar dengan jumlah wisatawan lebih dari 200 ribu orang, melampaui kunjungan pada periode yang sama di 2023.
Meskipun sepanjang 2023 menunjukkan pertumbuhan positif, pihaknya tetap berupaya meningkatkan tren pelayanan.
“Sejumlah rencana strategis disiapkan guna meningkatkan layanan pelabuhan dari berbagai sektor,” katanya.
Ardhy menjelaskan, ada tiga rencana strategis yang akan digarap Pelindo, yakni menjalin peningkatan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta.
Strategi lainnya, kata dia, yakni pengembangan bisnis kepelabuhanan di antaranya seperti pengembangan terminal dan kegiatan logistik di Pelabuhan Benoa.
Selanjutnya, rencana pembangunan jetty di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) juga menjadi salah satu rencana strategis perusahaan tahun depan.
“Kita akan optimalisasi pemanfaatan lahan dan fasilitas pelabuhan, seperti yang juga sudah dilakukan yakni optimalisasi Pelabuhan Benoa dan Gilimas sebagai home/turn around port, serta optimalisasi lahan idle di beberapa pelabuhan,” ujarnya. (**)