Kapal-kapal ukuran besar tak lama lagi dipastikan sudah bisa sandar di pelabuhan Bengkulu. Pengerukan alur pelayaran menggunakan anggaran negara sebesar Rp 64 miliar di pelabuhan Baai itu, sekarang sudah mencapai kedalaman 7 Lws, dari tadinya hanya 5 meter. Sudah dua minggu kapal keruk De Laperouse mengerjakan pengerukan alur Pelabuhaan tersebut.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkulu, M Junaidin mengatakan, dengan kedalaman itu, maka kapal-kapal besar yang sebelumnya tidak bisa sandar, kini sudah boleh masuk.
Hal itu juga dibenarkan Hambar Wiyadi, GM Pelindo II Bengkulu. “Sekarang kapal besar sudah bisa sandar disini (Pelabuhan Baai-red),” katanya pagi ini. Hambar menyatakan, target pengerukan alur pelayaran Baai sekitar 10 Lws.
Junaidin mengungkapkan, kapal keruk itu telah dikontak selama 60 hari ke depan. Dia membenarkan jika kapal keruk itu ditargetkan bisa mengeruk hingga kedalaman 10 LWS. “Targetnya 10 meter kedalaman, dan kita yakin bisa selesai tepat waktu,” ungkapnya.
Menurut Juaidin maupun Hambar Wiyadi, jika kedalaman alur pelayaran sudah 10 meter, kapal-kapal batubara pun sudah bisa beraktifitas disini.
Junaidin juga sudah meminta PT Pelindo II Bengkulu mencari solusi agar alur tidak terus menerus mengalami pendangkalan. “Ini sudah kita sampaikan ke Pelindo. Pelindo sedang melakukan kajian, karena jika terus menerus dangkal lagi, akan banyak mengeluarkan anggaran,” katanya.(pld2/**)